Memetakan Media untuk Pembelajaran Bersama Guru Sosiologi MA DIY

Teknologisasi dan digitalisasi dalam dunia pendidikan menjadi tantangan bagi guru. Guru dituntut cepat tanggap, beradaptasi dan bergerak cepat untuk tetap dapat mengikuti dinamika perubahan dan percepatan. Dalam pembelajaran, keberadaan beragam aplikasi digital memberikan alternatif cara membuat pembelajaran menjadi jauh lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh sebab itu guru perlu terus berupaya mengembangkan diri, salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Inovasi memanfaakan berbagai media pembelajaran merupakan prestige untuk guru. Langkah ini adalah kunci penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan merangsang keinginan belajar peserta didik.

Menjawab kebutuhan guru sekaligus sebagai pengejawantahan dosen berkegiatan di luar kampus (DBLK), Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi berkolaborasi dengan MGMP Sosiologi Madrasah Aliyah (MA) DIY mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Kegiatan awal dilakukan (20/02/2024) di MAN 1 Yogyakarta, untuk memetakan media yang selama ini dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada sambutannya Grendi sebagai perwakilan dosen pendidikan sosiologi mengatakan bahwa kegiatan pengembangan media pembelajaran perlu terus dilakukan. Teknologi telah menciptakan dilema, pada satu sisi memberikan banyak keuntungan dan kemajuan bagi pembelajaran, tetapi pada sisi lain pendidik perlu menyikapi resiko dalam penggunaan teknologi secara masif, lanjutnya.

Kegiatan pemetaan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TI yang dilaksanakan di aula MAN 1 Yogyakarta dibersamai oleh Grendi Hendrastomo dan Nur Endah Januarti. Pada sesi pertama para guru diajak menggunakan media TI mentimeter. Dengan mentimeter, guru diajak memetakan kebutuhan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TI. Pada sesi ini Endah menyatakan bahwa praktek pemanfaatan mentimeter dan pemetaan menjadi proses awal untuk menyesuaikan kebutuhan gur dengan tema pelatihan yang akan dilakukan. Endah bersama dengan guru bermain secara interaktif dengan menggunakan mentimeter. Pada sesi ini ditemukan bahwa guru sudah banyak yang menggunakan media pembelajaran berbasis TI, tetapi belum secara optimal memanfaatkan semua fitur dari berbagai aplikasi.

Pada sesi kedua dijelaskan tentang urgensi penggunaan media pembelajaran berbasis TI. Grendi menuturkan bahwa guru akan selalu menghadapi siswa dengan usia relatif sama, tetapi seiring dengan bertambahnya usia guru akan berdampak pada gap generasi. Pada era sekarang ini dominasi teknologi melalui perkembangan artificial intelegent (AI) akan sangat memengaruhi kehidupan masyarakat. Penemuan-penemuan berbagai teknologi akan sangat memengaruhi persepsi siswa terhadap aktivitas akademik. Salah satunya AI yang banyak digunakan saat ini adalah chat GPT. Arum, salah satu guru menceritakan bahwa penggunaan chatgpt membuat siswa sangat cepat mencari informasi, tetapi juga rentan terhadap perilaku penyalahgunaan teknologi. Dalam menghadapi situasi teknologi yang terus berkembang maka wajib bagi guru untuk terus menerus belajar menggunakan teknologi kekinian. Pada pertemuan selanjutnya guru akan melakukan simulasi, praktik membuat media pembelajaran berbasis IT sesuai dengan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan. (Indra RN)