Dalam rangka melaksanakan penjaminan mutu yang dapat digunakan juga sebagai dasar evaluasi dan pengembangan, Universitas Negeri Yogyakarta melalui LPPMP (Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan) sub unit Pusat Audit, Monitoring, dan Evaluasi Pendidikan Tinggi, secara reguler melaksanakan survey kepuasan terhadap berbagai layanan oleh mahasiswa maupun dosen.
You are here
Pandemi Covid-19 ini merubah banyak tatanan dan mendorong megashift dalam segala bidang, tak terkecuali pendidikan. Banyak guru di daerah yang masih gagap dengan perubahan ini. Di kota-kota besar terutama di Jawa kendala terkait dengan akses jaringan dapat diminimalisir. Keadaan yang berbeda terjadi di kota-kabupaten di luar Jawa, akses yang setara antar siswa sulit didapatkan, sehingga pembelajaran jarak jauh mengalami banyak kendala.
Sekolah dari rumah atau study from home sudah memasuki bulan ke-3, sejak pertamakali ditetapkan pada pertengahan Maret 2020. Ditambah dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan, bahwa pembelajaran di sekolah pada semester Ganjil 2020/2021 masih harus dilakukan secara daring mengingat pandemic Covid-19 masih belum mereda.
Himbauan kuliah daring oleh pemerintah sejak 16 Maret 2020 menjadikan banyak batasan dalam perkuliahan sehingga tidak bisa bertemu secara fisik seperti biasanya. Masa pandemi Covid-19 yang terjadi membuat perubahan cepat di masyarakat. Sejak berlakunya kebijakan tersebut banyak event ditunda bahkan dibatalkan seperti kompetisi mahasiswa baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Tahukah kamu bahwa banyak orang yang akan menilai dari hasil yang kau raih, mereka tidak peduli dengan perjuanganmu dalam memulai langkah pertama tapi percayalah proses tidak akan mengkhianati hasil”
Siapa sangka siswa SMA yang tidak lulus mendaftar SNMPTN Undangan di Perguruan Tinggi negeri favorit di daerahnya bisa diterima di salah satu Perguruan Tinggi Pendidikan terbaik di Indonesia lewat jalur Seleksi Bersama. Siapa sangka?
Pandemi Covid-19 yang mewabah di dunia mengubah seluruh tatanan, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Kebijakan work from home disusul dengan study from home membawa perubahan pada cara mengajar guru dan cara belajar peserta didik. Mau tidak mau, suka tidak suka guru dan peserta didik ‘dipaksa’ untuk menggunakan teknologi dalam wujud pembelajaran daring (e-learning).
Asosiasi perlu memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran terutama ketika pandemic Covid-19 memaksa guru dan siswa belajar dari rumah. Demikian salah satu poin pengantar yang disampaikan Grendi dalam pembukaan diskusi daring “Respon Asosiasi: Tantangan Pembelajaran Daring” yang diselenggarakan Jumat (17/04).
Serial merawat kelas #2 hadir kembali dengan diskusi daring mengambil tema ‘Cerita Guru: Sekolah Daring. Kegiatan ini diselenggarakan Selasa (14/04) diinisiasi oleh dua dosen pendidikan sosiologi, Nur Endah Januarti dan Grendi Hendrastomo. Diskusi ini dibersamai oleh 2 guru muda yang juga merupakan alumni Pendidikan Sosiologi UNY, yaitu Astri Testiningtyas Firman, Guru SMA Maitreyawira, Batam dan Ibrahim Yazdi, Guru SMA N 1 Kramat, Tegal.
Nama saya Siti Mayanfa`uni Al Ilhami. Saya kerap dipanggil Mayang atau Mayan di lingkungan perkuliahan. Saya dari Kabupaten Cilacap tepatnya di Kecamatan Maos. Saya berasal dari Jurusan Pendidikan Sosiologi atau yang lebih dikenal dengan nama DILOGI di Universitas Negeri Yogyakarta.
Di tengah pendemi covid-19, perkuliahan di UNY khususnya di Fakultas Ilmu Sosial mengalami perubahan dengan menyelenggarakan perkuliahan secara daring. Perkuliahan secara daring telah dilaksanakan selama 1 bulan dengan beragam penyesuaian. Inovasi dan kreatifitas dosen untuk menyiasati perkuliahan daring banyak dilakukan.
Pages
Link Terkait
Sistem Informasi
Kontak Kami
Channel Dilogi
Podcast Dilogi
Copyright © 2025,