Sebagai Rangkaian Perkuliahan, Departemen Pendidikan Sosiologi UNY Adakan Pelatihan Resiliensi Bagi Mahasiswa

Mata kuliah Masyarakat Risiko merupakan salah satu mata kuliah pilihan yang terdapat dalam Departemen Pendidikan Sosiologi UNY. Secara garis besar mata kuliah ini membahas mengenai konsep masyarakat risiko, modal sosial lingkungan masyarakat, mitigasi dan manajemen kebencanaan, kemudian kontribusi lembaga dalam pembangunan lingkungan masyarakat dan terakhir resiliensi di tengah masyarakat berisiko. Mata kuliah ini kemudian memberikan pengetahuan baru dan pemahaman mendalam kepada mahasiswa agar dapat menjadi generasi yang unggul serta peka terhadap lingkungan sekitar mereka.  Agar dapat menjadi generasi unggul, maka pertimbangan oleh Prof. Dr. Siti Irene Dwiningrum, M.Si. dan Aris Martiana, M.Si selaku Dosen pengampu mata kuliah Masyarakat Risiko menyoroti capaian resiliensi pada mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNY. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, terdapat 70% mahasiswa masih belum sempurna resilien dalam menghadapi lingkungan mereka, hal inilah kemudian mendasari diadakannya pelatihan ini sekaligus sebagai salah satu rangkaian perkuliahan.

Adapun kegiatan pelatihan ini diselenggarakan pada sabtu, tanggal 17 Juni 2023, di ruang sidang Lantai 1 gedung LPPM UNY. Peserta pelatihan merupakan seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Masyarakat Risiko yang berpartisipasi sejumlah 30 orang. Pelatihan berlangsung mulai pukul 07.30 WIB hingga 16.00 WIB secara kondusif. Kegiatan dibuka oleh Aris Martiana, M.A., kemudian dilanjutkan oleh prof. Dr. Siti Irene Dwiningrum selaku pemateri. Beberapa momen yang berkesan dalam pelatihan ini diantaranya adalah sesi mengungkap resilien diri, dalam sesi ini pemateri meminta peserta pelatihan untuk membuat sebuah mind mapping sungai kehidupan yang menceritakan 3 hal menyenangkan dan 3 hal menyedihkan yang dialami oleh peserta pelatihan. Setelah selesai menggambar masing-masing sungai kehidupan dalam sebuah kertas karton, para peserta dikumpulkan dalam area lingkaran kemudian secara bergilir menceritakan sungai kehidupan mereka. Disinilah peserta menceritakan sisi resilien mereka dalam menghadapi masalah yang datang, segala ekspresi terpampang nyata oleh seluruh peserta, mulai dari tertawa, menangis hingga tersedu-sedu, marah, dramatis dan lainnya.

Selanjutnya, pemateri Prof memberikan berbagai tambahan saran dan pertanyaan kemudian menyimpulkan bahwa, setiap peserta telah memiliki sisi resilien mereka, maka dalam pelatihan ini kemudian akan diperdalam kembali. Setelah melewati jam istirahat dan makan siang kegiatan ini masih berlanjut ke momen berkesan lainnya yaitu para peserta dibagi dalam 9 kelompok kemudian ditugaskan menguraikan elemen resiliensi diantaranya emotional regulation, impulse control, empathy, optimism, causal analysis, self effication, dan reaching out. Adapun setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh peserta yang lain, sehingga dalam pelatihan ini peserta aktif membagikan pandangan dan pengalaman mereka.

Kegiatan terakhir adalah sesi surat rahasia, dimana para peserta memberikan pujian satu sama lain tetapi tidak dicantumkan penulisnya. Berbagai ungkapan kemudian mengundang tawa seluruh peserta yang hadir, ada yang menuliskan “mas yang baju kuning minta ig-nya dong” atau “mba cantik aku seneng ikut pelatihan karena kamu” dan lainnya yang menjadikan suasana penutupan sesi pelatihan ini menjadi sangat berkesan. Penutupan pelatihan juga diisi dengan penyampaian testimoni langsung oleh peserta, salah satunya mahasiswa dari prodi MBKM pada saat itu Pendidikan Bahasa Prancis mengungkap bahwa ia beruntung dapat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Sosiologi sehingga dapat menambah wawasan baru mengenai resiliensi. (Mirdayanti)