Kuliah Praktisi Mengajar di Kampus Hari Kedua Mengusung Tema: Praktik Penyusunan Perangkat Kurikulum Merdeka

Kegiatan Praktisi Mengajar agenda hari kedua dilaksanakan pada tanggal 29 November 2022 didampingi narasumber Ruri Purnamawati, S.Pd. Ruri merupkana alumni Prodi Pendidikan Sosiologi pada pada angkatan kedua yaitu 2005. Beliau adalah Kepala Sekolah di SMAN 1 Dukun, Jawa Tengah. Ruri menjadi kepala sekolah temuda yang dilantik di gubernur Jawa Tengah pada pertengahan 2022 kemarin.

Pada kelas kedua ini narasumber menjelaskan lebih detail terkait dengan perangkat-perangkat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran Kurikulum Merdeka. Ruri fokus dalam salah satu perangkat yaitu perancangan Modul Ajar untuk mencapai tujuan kurikulum.  Setiap bagian dalama Modul Ajar dijelaskan secara rinci. Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Sebelum kelas hari kedua ini dimulai. Para mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok microteaching mereka dalam satu meja. Hal ini diharapkan mambu membuat FGD dengan sakal kecil bersama kelompok microteaching. Selain itu, pengelompokkan ini bertujuan untuk mempermudah dalam mahasiswa berdiskusi dengan temannya.

Pada sesi kelas praktik ini, menjelaskan tahapan-tahapan dalam merancang pembelajaran Kurikulum Merdeka.  Berikut langkah-langkah dalam penyusunuan program:

  1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP)
  2. Menentukan Tujuan Pembelajaran (TP). Tujuan Pembelajaran adalah turunan dari CP
  3. Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Tahapan ini adlah menyusun seluruh TP menjadi satu alur pembelajaran
  4. Menuysun Modul Ajar (MA). Modul Ajar adalah RPP pada Kurikulum 2013
  5. Mencapai tujuan yaitu peserta didik dengan karakter sesuai dengan profil belajar Pancasila

Seluruh bagian dalam modul ajar dijelaskan dengan detail dan jelas, sehingga memudahkan para mahasiswa dalam mengkuti kegiatan kelas.  

Pada sesi kelas ini dilakukan juga praktik untuk penysunan modul ajar. Mahasiswa melakukan praktik dengan mencoba merancang pembelajaran Sosiologi. Selama waktu penyusunan ini akan ada diskusi antar kelompok mahasiswa ataupun diskusi bersama narasumber. Sehingga proses belajarnya tidak hanya satu arah dari narasumber saja, tapi juga dari pihak mahasiswa turut aktif terlibat dalam pembelajaran tersebut. Hal ini membuat para mahasiswa jadi lebih memahami bagaimana cara mernacang pembelajaran Sosiologi pada Kurikulum Merdeka. Setelah kegiatan kelas merancang pembelajaran, pihak program studi meminta para mahasiswa untuk dapat membuat modul ajar sebagai bukti telah memahami kegiatan workshop dengan baik. Kedua tugas tersebut berupa tugas individu dan tugas kelompok, sebagai sarana mahasiswa mempersiapkan Praktik Kependidikan di Sekolah pada semester selanjutnya,