Sosok Dilogi (Aldabi)

Nama saya Firgiawan Aldabi. Di lingkungan kuliah saya kerap dipanggil Aldabi atau Al. Saya berasal dari Gombong, suatu daerah di wilayah kabupaten Kebumen. Saya merupakan mahasiswa Pendidikan Sosiologi di Universitas Negeri Yogyakarta. Bagi teman-teman di Pendidikan Sosiologi saya dikenal sebagai mantan ketua HIMA DILOGI. Belum lama saya mendapat gelar “mantan ketua” HIMA DILOGI. Pada akhir januari 2019 saya melakukan Sidang Umum untuk mempertanggungjawabkan yang sudah saya lakukkan selama satu periode menjabat sebagai ketua HIMA DILOGI. Saya menjabat sebagai ketua HIMA DILOGI pada periode 2018 lalu. Perjalanan panjang saya lalui dengan berbagai cerita sebelum mencalonkan diri sebagai ketua HIMA DILOGI. Satu periode sebelum saya menjabat, saya merupakan pengurus HIMA DILOGI di divisi KRISMA yang menaungi minat dan bakat mahasiswa pendidikan sosiologi. Dalam satu periode tersebut, jauh dari impian saya untuk menjadi seorang ketua hima. Tidak pernah terbayangkan sedikit pun oleh saya untuk menjadi seorang ketua hima. Semangat dan tekad untuk memajukan Hima sekaligus membuktikan bahwa berorganisasi di Hima tidak mengakibatkan nilai akademik menurun, justru dengan beroganisasi di Hima akan memberikan banyak bekal pengalaman dan jaringan untuk peningkatan kapasitas diri itulah yang memberi dorongann kuat untuk maju menjadi ketua Hima Dilogi.

Perjalanan menjadi ketua hima dimulai di akhir periode 2017, dimana banyak eman-teman dan kakak tingkat yang mendukung dan memberikan kepercayaan kepada saya untuk maju dan mendaftar sebagai calon ketua HIMA DILOGI. Sebenarnya tidak hanya saya saja yang mendapatkan dukungan untuk mencalonkan diri sebagai ketua hima. Ada beberapa teman-teman juga yang didorong untuk mencalonkan diri sebagai ketua. Dengan dukungan banyak pihak akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaftar sebagai calon ketua hima. Pada saat itu saya takut karena sudah memilih langkah untuk maju. Dorongan dari teman-teman dan restu dari orang tua serta keinginan untuk memajukan Hima Dilogi lah yang pada akhirnya memantapkan niat saya. Hingga pada akhirnya saya berhasil menjadi ketua HIMA DILOGI periode 2018.

Sebagai seorang ketua HIMA terpilih pada periode 2018, banyak tugas dan kewajiban yang harus saya kerjakan. Salah satunya adalah sebagai penanggung jawab atas segala gerakan organisasi. Dengan kata lain, apapun yang dilakukan oleh HIMA DILOGI merupakan tanggung jawab saya sepenuhnya. Tugas tersebut merupakan tugas terberat dari seorang ketua hima. Karena pada banyak hal yang dinilai kurang tepat oleh pihak jurusan maka nama saya yang akan dipanggil untuk menghadap pihak jurusan serta menjelaskan yang terjadi. Selain itu juga sebagai seorang ketua memiliki tugas untuk membangun jaringan eksternal di luar jurusan. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi saya karena dalam banyak hal saya diharuskan untuk mengikuti rapat-rapat dari fakultas yang mana dituntut untuk berpakaian rapih dan sopan. Saya merupakan tipe orang yang kurang peduli dengan penampilan, apalagi diharuskan untuk berpakaian rapih dan sopan, walaupun demikian pada akhirnya saya sadar bahwa penampilan juga bagian penting untuk menunjukkan sikap menghargai orang lain. Pada intinya, sebagai seorang ketua Hima harus berperilaku baik dan santun di hadapan publik. Sebagai ketua Hima, saya juga harus memberikan contoh/teladan bagi mahasiswa lainnya. Hampir semua kegiatan yang terkait dengan mahasiswa saya ikuti, termasuk melakukan kegiatan penelitian melalui program kreativitas mahasiswa (PKM) maupun penelitian fakultas. Hal tersebut memberi tambahan pengalaman dan motivasi untuk mengelorakan semangat meneliti dan menunjukkan bahwa menjadi aktif berorganisasi tidak kemudian menurunkan semangat dan prestasi dalam bidang akademik.

Namun, dibalik semua tugas dan kewajiban sebagai ketua hima terdapat berbagai keuntungan yang dapat diperoleh. Salah satunya adalah semakin dekat dengan dosen. Dengan saya dekat dengan dosen, sering berdiskusi dengan beliau-beliau dan pada akhirnya dapat menyerap pengalam-pengalaman dari mereka. Hal tersebut merupakan suatu keuntungan bagi saya yang merupakan anak kost. Selain itu dengan menjadi ketua hima, saya mendapatkan jaringan yang begitu luas. Yang mana akan menguntungkan saya ketika pergi ke suatu daerah, tidak perlu repot memikirkan penginapan  karena banyak teman yang tersebar di berbagai wilayah. Sebagai ketua hima juga mengajarkan saya bagaimana bertanggungjawab, menghargai orang lain, menyesuaikan diri, dan membagi waktu. Dengan kesibukan saya sebagai mahasiswa dan juga pengurus saya dituntut untuk bisa membagi waktu.

Sekarang ini saya sudah tidak lagi menjadi seorang ketua hima. Saat ini saya diberikan gelar sebagai “mantan katua”. Setelah terlepas dari berbagai tugas dan kewajiban, kini kesibukan saya adalah kuliah seperti mahasiswa pada biasanya. Selain itu aktivitas saya saat ini adalah membangun usaha saya pada bidang konveksi yaitu aldabest project yang bergerak dibidang jasa memproduksi berbagai pakaian yang dapat ditemukan di instagram sebagai aldabest_project. Saya juga kini tengah disibukan dengan bermain musik membangun band yang harapannya dapat memiliki karya dan digemari masyarakat. Diluar itu semua, saya juga sedang membangun usaha sate Taichan Mas Mas dengan kawan saya.

Harapan saya setelah terlepas dari kewajiban ketua hima, saya dapat menerapkan ilmu yang saya dapatkan di kehidupan sehari-hari guna menjadi agen perubahan. Spirit Sosiologi!!!